Powered by Blogger.

Resume Buku Komunikasi Politik & Makalah Komunikasi Politik (Full BAB/Pembahasan)



Selamat sore sahabat Blogger, untuk kesempatan kali ini admin akan memposting mengenai  Resume Buku Komunikasi Politik & Makalah Komunikasi Politik (Full BAB/Pembahasan)
Untuk lebih lanjut mari lihat di bawah ini.,


KOMUNIKASI POLITIK
 
PERAN PEMIMPIN DALAM PUSARAN KOMUNIKASI
1.       Pergeseran Pengaruh Kekuasaan Dalam Komunikasi
Kemajuan teknologi komunikasi dan transfortasi, mengakibatkan mobilitas masyarakat semakin meningkat, sehingga jarak bukan merupakaan hambatan dalam interaksi dan komunikasi secara intensif. Sebagaimana dikemukakan oleh lee bahwa “teknologi yang meningkat berperan penting dalam mengurangi faktor penghalang dan penghhubungan menjadi lebih mudah serta transfortasi relative murah”. Sebelumnya dalam penelitiannya tentang modernisasi di lingkungan masyarakat tradisional, lerner menegaskan “ meningkatnya mobilitas antar wilayah dalam masyarakat paling banyak ditunjang transfortasi dan komunikasi yang memadai”.
Hakikatnya, criteria yang ditetapkan masyarakat desa terhadap kredibilitas peran pemuka, yang semula berdasarkan pada persamaan kolektif terhadap nilai sosial budaya, berubah menjadi karakteristik individual yang menilai tinggi faktor ekonomi. Karena itu, penelaahan dalam kredebilitas pemuka pendapat sebagai kelompok elite mencakup:
1.       Criteria yang ditetapkan oleh masyarakat desa untuk mengetahui sumber informasi yang digunakan sebagai rujukan dalam membicarakan masalah ataupun keadaan sekitarnya.
2.       Interaksi antara pemuka pendapat dengan masyarakat desa
3.       Peran pemuka pendapat.
Sedangkan dari aspek praktis, diharapkan memberikan sumbangan pemikiran, tentang pola komunikasi dan interaksi pemuka pendapat di pedesaan yang mengalami perubahan. Pola komunikasi yang ideal dalam penyebaran informasi, diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menangani masalah yang muncul akibat perubahan sosial dan industrilisasi di pedesaan.
2.       Pola komunikasi dalam interaksi masyarakat
Teori yang digunakan untuk menjelaskan seputar kredilitas pemuka pendapat adalah teori tindakan sosial max weber . dalam perspektif yang lebih adaptif, teori tindakan sosial merupakan pada pengertian sebagai berikut: tindakan sosial merupakan semua prilaku manusia ketika dan sejauh individu memberikan suatu makna subjektif terhadap prilaku tersebut. Tindakan dapat terbuka atau tersembunyi, bisa diri sebagai tanda setuju dalam situasi tersebut.
Di dalam berbagai pola komunikasi, sumber pesan merupakan salah satu unsur yang terlibat dalam komunikasi, dan bnayak penelitian tentang efektifitas komunikasi tidak dapat dilepaskan dari kredibilitas atau dipercayanya sumber pesan.
Funsi sosial pemuka pendapat di kawasan pedesaanyang sedang mengalami perubahan ternyata tidak dapat di pisahkan secara tegas dalam dikotomi polymorphic maupun monomorphic. Berbagai pendapat tentang tindakan manusia atatupun interaksi manusia mnenegaskan, bahawa perubahan sosial merupakan gejela yang selalu muncul dalam masyarakat. Dalam perspektif komunikasi, faktr yang sering disebut sebagai contributor prubahan sosial adalah eksistensi media massa.
Tentang industrilisasi di pedesaan menurut larner “ munculnya industrilisasi di pedesaan yang menggusur lahan pertanian adalah semata mata motof ekonomi. Industrilisasi pedesaan juga mundukung migrasi perorangan maupun kelompok, yang masuk atau keluar dari desa lokasi industri untuk mencaari penghidupan yang lebih baik. Jika perubahan sosial ekonomi itu berlangsung di lingkungan desa desa lkasi industry, dan di pihak lain karektristik tradisional masih mewarnai sebgaian kehidupan pedesaan.

DIMENSI KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT
1.       Perkembangan Penelahan Opini Leader
Hail penelitian, studi apapun karya ilmiah tentang keberadaan elite dalam masyarakat dalam sosoknya sebagai pemuka pendapat, munculnya dalam topic yang menelah tentang perubahan dan pergeseran  sikap masyarakat terhadap kredebilitas pemuka pendapat, peran dalam penyebaran inovasi, pengaruh media massa terhadap perubhan sikap masyarakat, efektivitas sumber informasi untuk menciptakan perubahan sosial. Topic lain yang banyak diteliti hubungan dengan kredebilitas pemuka pendapat adalah kredebilitas sumber informasi karena dukungan teknologi komunikasi dan arribut modernisasi fisik maupun non fisik dalam kehidupan masyarakat pedesaan.
Kredibilitas pemuka pendapat ataupun tokoh masyarakat akan bergan tung pada khalayaknya yang terbagi dalam kelas sosial. Walaupun kemungkinaan keadaan ini sudah berubah, tetapi model komprehensif untuk menggali suatu fenomena sosial dapat dijadikan acuan untuk penelitian sosial pada masa sekarang.
2.       Komunikasi dan informasi dalam dinamika politik
Secara substansial,  komunikasi politik, biasa dihubungkan dengan pembicaraan politik atau penyampaian pesan politik verbal atau non verbal , yang dapat mempengaruhi rakyat ataupun pemegang kekuasaan. Menurut Dan Nimno, “ komunikasi politik merupakan komunikasi yang mengacu pada kegiatan politik”. Dengan demikian semua kegiatan yang bernuansa politik yang dilakukan oleh pemerintah, atau kekuasaan Negara beserta institusi pendukungnya maupun yang dilakukan rakyat pada umumnya, dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi politik.
3.       Kredibilitas sumber informasi dalam komunikasi
3.1. Esensi Kredibilitas
Jika seseorang memiliki kredibilitas yang relative tinggi dibandingkan  beberapa sumber atau saluran lainya, maka apa yang datang  dari orang tersebut lebih mudah diterima individu ataupun kelompok.
3.2. Kredebilitas dan pembentukan opini
Kredebilitas mempunyai kaitan yang konfleks dengan dalam pembentukan opini. Dalam komunikasi yang interaktif , persefsi seseorang  berpengaruh terhadap penilaian  kredibilitas sumber pesan.
4.       Kedudukan pemuka pendapat
4.1. Kepemimpinan pemuka pendapat
Pemuka pendapat dituntut untuk memimpin khalayaknya beradaptasi dengan symbol medernisasi. Salah satu representasi  modernisasi adalah penggunaan teknologi komunikasi yang akan mempengaruhi  pula penyebaran informasi.
4.2. Karakteristik pemuka pendapat
Pemuka pendapat sebagai tokoh masyarakat mempunyai kelebihan kelebihan. Seperti halnya hubungan sosial yang lebih luar daripada pengikutnya, lebih sering mengadakan perjalanan ke luar, kerap berhubungan agen perubahan dan mempunyai keahlian atau pengetahuan tertentu melebihi orang kebanyakan.
5.       Perubahan sosial dan kekuatan media
5.1. Hakikat perubahan sosial
Perubahan sosial adalah perubahan masyarakat yang didalamnya bisa termasuk perubahan kebudayaan, yang mungkin berlangsung lambat atau cepat. Dalam persfektif ini, pembangunan nasional di Indonesia dianggap dan dianalogikan sebagai perubahan sosial.
5.2. Perubahan sosial dan media massa
Media massa berperan dalam perubahan sosial dan menyebarkan berbagai substansi modernisasi dan singkatnya media massa sebagai pengganda ajaib. Pengaruh media massa terhadap individu ataupun kelompok telah menumbuhkan pengaruh kehidupan yang berjalan pesat.
5.3. Media massa dan kekuasaan Negara
Pada perkembangannya Negara berupa ya mengatur semua tindakan masyarakat termasuk pengendalian informasi yang disebabkan oleh media massa.
5.4. Perubahan sosial di pedesaan
Desa adalah suatu perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkunganya, hasil perpaduan ini merupakan suatu wujud kekompakan dinamika bumi yang ditimbulkan oleh unsure-unsur fisiografis, sosial, ekonmi,politik, cultural yang salng berintegrasi.
5.5. Industrilisasi dan pembanguan pedesaan
Indistrilisasi  melunturkan ikatan historis dalam pemilikan tanah pertanian dan orientasi terhadap industry juga tidak banyak memeberikan konstribusi positif pada kesejahtraan masyarakat desa yang sebgaian besar petani.
5.6. Desa kawasan industry dan mobilitas penduduk
Mobilitas membawa implikasi yang beragam dalam kehidupan masayarakat desa.
MENGEKSPLORASI KEBEBBASAN KOMUNIKASI
1.       Metode yang digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini besifat kualitatif, bergantung pada pengamatan mendalam, terhadap prilaku manusia dan lingkunganya. Penelitian kualitatif ini bersifat studi kasus, yang tidak bermaksud menggeneralisasikan terhadap objek penelitian, juga berpedoman bahwa setiap subjek di dalam lingkungan kejadian dipandang mempunyai kedudukan yang sama dengan subjek yang lainya tanpa pengecualian terhadap informasi yang diberikan bersifat negative atatupun positif.
2.       Fokus penelitian
Penelitian difokuskan pada kredibilitas sebagai tingkat kepercayaan terhadap sumber komunikasi atau saluran komunikasi yang dapat  dipercaya dan kompeten oleh penerimanya.
3.       Informasi penelitian: memilih dengan kehati-hatian
3.1. Menetapkan informasi secara purposive
Penetuan informasi dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan kemamppuan memberikan informasi yang menyangkut pemuka pendapat sebagai sumber informasi  dan perannya dalam masyarakat.
3.2. Gambaran umum informasi
Penetapan informasi secara purposive menghasilkan sejumlah informasi yang memenuhi syarat sebagai sumber informasi. Mereka umumnya mengetahui perkembangan daerah penelitian dari desa pertanian menjadi kawasan atau zona industry.
3.3. Teknik pengumpulan data dan metode analisa
Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan secara seksama dengan melakukan pemilihan atau penetuan data dan informasi yang dipandang reprensetatif dalam kerangka holistic. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data seperti wawancara tidak berstruktur, observasi partisipasi, studi kepustakaan dan focus group discussion.
4.       Gambaran singkat daerah penelitian
4.1.  Perkembangan kawasan desa lokasi industry
Industrilisasi menjadikan desa mengalami perubahan yang berdampak pada kompleksitas kehidupan soaial, ekonomi dan politik masyarakat, termasuk perubahan peran pemuka pendapat. Kehadiran industry, juga telah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat yang berorientasi pada industry.
4.2. Tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat desa, merupakan kelompok elite local yang memiliki posisi dan peran silih berganti. Sebagai elit local, mereka sangat potensial sebagai agen perubahan terutama untuk menjambatani antara kemauan penguasa dengan kepentingan masyarakat desa, mengingat mereka memiliki kelebihan-kelebihan yang menunjang posisinya.

KOMPLEKSITAS KOMUNIKASI
1.       Komunikasi antar pribadi sebagai kekuatan interaksi
1.1. Proses mencari informasi dan ketergantungan kepada elite
Masyarakat desa mencari informasi secara dinamsi dalam berbagai kesempatan yang terjadi di lingkungannya. Informasi dapat diperoleh melalui komunikasi antarpribadi dengan sesame warga desa, warga luar desa dan berbagai kelompok di desa, dalam .komunikasi individual maupun kelompok, yang lebih diwarnai oleh komunikasi politik, masyarakat juga menggunakan referensi radio,televise, dan surat kabar.
1.2. Karekteristik orientasi dan perilaku pemuka pendapat
Karekteristik pemuka pendapat di desa meodren memiliki  tingkat pengetahuan sama dengan khalayaknya, tetapi umumnya mereka memiliki posisi dalam kelembagaan desa sehingga mempunyai pengaruh besar di lingkungan masyarakat desa sebagai khalayaknya.
2.       Komunikasi kelompok wujud kolektivitas masyarakat
2.1. Interaksi dalam proses mencari informasi
Dalam mencari dan mendiskusikan berita menarik, selain melakukan komunikasi antar pribadi , masyarakat akan membahas bersama dalam kelompok. Upaya mendapatkan informasi tentang berita dan paristiwa yang menarik  perhatian, dapat dilaksanakan setiap kesempatan yang ada kelompok di pedesaan, dapat berupa sekumpulan orang yang melakukan kegiatan maupun pembicaraan bersama mengenai masalah yang menarik perhatian.
2.2. Geliat kebebasan komunikasi dan transparansi informasi
Informasi banyak dipakai untuk memberikan dukungan keoada mereka yang berada di sekitar kekuasaan Negara dan sekelompok elite tertentu. Media massa seringkali dipandang sebagai alat kekuasaan yang efektif karna kemampuannya untuk menyampaikan pesan yang dapat mempengaruhi khalayak.
3.       Kebutuhan informasi masyarakat
Terdapat tiga jenis informasi, berita maupun pesan yaitu:
3.1. Informasi sosial dan budaya
Meliputi interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat sehari-hari seperti kerukunan hidup, gotong royong.
3.2. Informasi perekonomian desa
Kebutuhan informasi menunjukan keterkaitan antara kebiasaan hidup sector agraris dan pola kegiatan pabrik yang menekankan produktivitas efiensi dan keuntungan. Idealnya industrilisasi di desa dapat memberikan kesejahtraan rakyat miskin disekitarnya.
3.3. Informasi politik pedesaan
Informasi politik pedesaan yang meliputi kekuasan local dan pemilihan umum. Sejak tidak berlakunya konsep masa mengambang dalam masyarakat desa, persaingan partai politik di tingkat desa menjadi faktor yang transfaran dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Politik pedesaan menjadi symbol kebebasan  dan demokritisasi untuk menentukan pilihanya.

PEMUKA PENDAPAT SEBAGAI RUJUKAN KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA
Masyarakat desa pada waktu mencari informasi tentang kehidupan sosial budaya, perekonomian dan politik pedesaan cendrung memilih mereka yang kompeten dalam bidangnya. Pemuka pendapat yang menjadi sumber informasi masyarakat desa memiliki berbagai otoritas dan kewajiban di lingkunganya.
1.       Informasi sosial dan kekuatan nilai tradisional
Perubahan membawa implikasi tentang ketidakpastian untuk mempertahankan nilai tradisional disatu pihak dan beradaptasi dengan perubahan pada sisi lainnya. Untuk menguasai nya  diperlukan informasi yang meminimalisir ketidpastian dalam kehidupan sosial budaya masyarakat.
Dalam perkembanganya, ketika industry berkembang dan dominan di desa, kecendrungan mencari informasi tentang kehidupan sosial kemasyarakatan, tetap merujuk pada pemuka pendapat tradisional yang memelihara nilai nilai sosial.
2.       Budaya tradisional versus budaya popular
Masalah budaya di desa berubah sesuai dengan perkembangan kondisi pedesaan.  Pilihan sumber informasi tidak terbatas pada pemuka pendapat saja tetapi berjalan dinamis karena pengaruh industrilisasi dan media massa yang mudah di akses di pedesaan. Media massa dengan budaya populernya menjadi faktor yang dipakai rujukan untuk mencari informasi masyarakat desa.
Budaya akan berlanjut keberadaanya jika perilaku pengikutnya selalu melaksanakan nilai yang terkandung di dalamanya dalam hidup sehari-hari.
Ketika masyarakat yang tetap mempertahankan ekisistensinya budaya dapat dilihat dari penyelenggaraan berbagai upacara adat dan selamatan dalam siklus hidup manusia.
Sumber informasi tentang nilai budaya sama sekali tidak bergantung kepada pemuka pendapat, karena masyarakat semakin intensif berhubungan dengan media elektronik seperti televise.
KOMUNIKASI POLITIK DAN DINAMIKA PEREKONOMIAN
Masyarakat desa membutuhkan informasi tentang perekonomian desa yang berhubungan dengan pertanian, industry di pedesaan dan perdagangan. Informasi tentang pertanian dibutuhkan terutama yang berhubungan dengan siklus dalam kegiatan pertanian desa.
Sedangkan informasi yang dicari dan dibutuhkan masyarakat pada umumnya terkait pada masalah buruh industry, dampak lingkungan, faktor ekonomi yang menyangkut eksistensi industry di desa.
1.       Masalah pertanian dan lingkungan desa
Informasi di bidang pertanian merupakan kebutuhan masyarakat desa local industry. Umumnya masyarakat yang bermata pencarian di sector agraris, mencari informasi di berbagai sumber yang di percaya di lingkungan desa. Dari media massa dan sumber informasi lain, masyarakat desa mencari informasi untuk membandingkan masalah yang sama dengan situasi di luar komunitasnya.
Masyarakat desa mencari informasi dan membicarakan informasi pertanian dengan segala persoalanya yang berhubungan dengan dampak industrilisasi kepada pemuka pendapat yang dipercaya, dari media massa yang semakin transparan dalam pemberitahuan dan dari sumber sumber lain yang dipercaya memiliki atau menguasai informasi seputar pembangunan desa.
2.       Industri dan kekuatan pendekatan pemilik modal
Pembangunan industri yang ideal di pedesaan adalah, tersedianya kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Namun masyarakat desa tidak sepenuhnya mampu untuk masuk dalam system kerja pabrik.
Pemuka pendapat berupaya memberikan penjelasan terhadap pengaruh negative munculnya industri di pedesaan atau yang sejak semula kurang mendukung industrilisasi di desa.
3.       Perdagangan dan keterpurukan dalam persaingan usaha
Jurang yang lebar antara pendapatan dan tarap hidup petani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perkotaan dengan pedesaan, dan petani tradisional yang memiliki tanah dan pengusahaan teknologi terbatas, dengan petani modern yang maju dan dapat mengkumulasikan modal dari surplus produktivitas yang terus meningkat.
Keterbatasan pemilikan dan kesejahtraan petani kecil mendorong mereka untuk mencari ppenghasilan lain di luar sector pertanian, seperti perdagangan dan usaha kecil.
Dalam situasi industri yang berkembang pesat, kecendrungan masyarakat desa untuk mencari informasi dan berita perdagangan di desa diarahkan kepada pemuka pendapat yang memiliki peran besar di masyarakat dan sumber informasi lainya yang dapat memecahkan masalah atau memperlancar usaha seperti para penghubung warga desa dengan pabrik.


KOMUNIKASI POLITIK, KEKUASAAN DAN DEMOKRASI
Kebutuhan terhadap informasi masyarakat desa dalam komunikasi politik, meliputi kekuasaan local atau pelaksanaan pemerintahaan desa oleh aparat desa.
Informasi tentang jalanya pemerintahan setempat atau kekuasaan local merupakan sesuatu y
 Ng ingin diketahui oleh khalayak desa, disamping imformasi mengenai pemilihan umum yang terkait dengan politik pedesaan dan eksistensi tokoh serta partai politik di desa pada masa orde baru.
1.       Informasi kekuasaan local dan perkembangan demokrasi
Kekuasaan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang atau sejumlah orang untuk melaksanakan kehendaknya walaupun kehendak itu bertentangan dengan keninginan orang lain. Kekuasaan pada level pemerintahan desa berjalan dengan otakratis, semua kebijakan desa akan dikendalikan oleh aparat desa dan pamong desa.
Kebenaran isi dan kelayakan suatu informasi politik kekuasaan local tidak dihiraukan oleh masyarakat desa. Pada prinsipnya, kekuasaan harus selalu diawasi dan dikritik amak pemegang kekuasaan yang sudah berupaya menciptakan keteraturan dan ketertiban akan dicari kesalahnya.
2.       Hegemoni pengendalian informasi pemilu
Partai politik sangat berientasi kepada ideology, bukan keoada program, memburuk pertentang ideologis dalam masyarakat Indonesia di tingkat elite dan massa, menciptakan persaingan organisatoris dalam masyarakat karena partai selalu memelihara dukungan massa untuk memperlihatkan kekuatan persaingan kalangan elite, tokoh partai adalah oportunis yang hanya tertarik untuk meningkatkan kesehtraan diri mereka dan teman dekat mereka, bukan memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Desa Indonesia merupakan wilayah starategis untuk memperoleh konstituen dalam pemilihan umum, mengingat bahwa penduduk desa akan memngikuti pendapat atau patronya dalam pemilihan partai politik.
Komunikasi yang mempunyai nilai politik, adalah hegemoni penyelenggara kekuasaan Negara dan pemuka pendapat membantu kelancaran jalanya depolitisasi desa. Di desa, informasi politik sepenuhnya dikendalikan oleh jaringan kekuasaan pemerintahan.

KOMUNIKASI POLITIK PEDESAAN
Komunikasi yang dilakukan antara pemuka pendapat dan khalayak di pedesaan dapat mencakup dua model besar yaitu linear dan interksional. Model linear merupakan komunikasi satu arah, model ini dipercaya  bahwa media massa dapat menimbulkan pengaruh yang kuat bagi khalayak.
Model komunikasi yang kedua adalah interaksional sebagai suatu proses komunikasi dua arah, dimana setiap partisipan memiliki peran ganda dalam arti suatu saat bertindak sebagai pengirim namun waktu yang lain bertindak sebagai penerima informasi.
Industrilisasi di desa mendapat dukungan selain dari pemerintah, juga dari pemuka pendapat serta masyarakat yang mengharapkan bahwa beroperasinya pabrik akan membawa kesejahtraan bagi masyarakat sekitarnya, mereka berharap dapat bekerja di pabrik, membuka usaha yang mendukung kegiatan pabrik dan memperoleh penghasilan lainya karena desa yang semakin ramai.
1.       Dampak sosial budaya
Pembicaraan tentang masalah sosial dan budaya antara masyarakat dengan pemuka pendapat ternya tidak bersifat tetap, pola komunikasi terus berkembang dalam berbagai situasi.
1.1. Kekuatan nilai sosial pedesaan
Nilai sosial yang diyakini kebenaranya oleh masyarakat dalam berbagai situasi mengalami pergeseran karena munculnya symbol-simbol yang dibawa oleh industrilisasi maupun pengaruh media masa yang mudah diakses masyarakat pedesaan.
Komunikasi di lingkungan homofli menggambarkan kesamaan pihak yang berinterksi dalam nilai, kepercayaan dan sikap, cendrung lebih banyak terjadi di desa tradisional.
1.2. Kebutuhan informasi budaya dan kekuatan media
Interaksi antar masyarakat desa dengan pemuka pendapat, dalam situasi perubahan sosial dan orientasi kebudayaan yang lebih popular, menjadikan pola komunikasi juga mengalami perubahan.
Desa pertanian dengan tradisi yang kuat, memposisikan pemuka pendapat sebagai patron masyarakat yang wajib di dengar pesannya.
2.       Kompleksitas marginalisasi perekonomian desa
Perekonomian di desa dipengaruhi pula oleh  situasi desa yang berubah. Pola komunikasi terhadap topic perdagangan antara masyarakat dengan pemuka pendapat juga mengalami perubahan susuai dengan perkembangan, dari desa pertanian menjadi desa lokasi pabrik.
2.1. Kepercayaan terhadap informasi pertanian
Masyarkat desa sebagai bentuk persekutuan abadi antara manusia dan intitusi sosial yang mendukung pola pertanian membutuhkan tokoh yang dikenal di lingkungannya. Warga desa cendrung  menikuti anjuran pemuka pendapat dalam pengolahan sawah, dari menanam benih sampai masa panen, tidak hanya memerlukan kerja keras saja tetapiu selalu membicarakan pada tiap kegiatan dengan pemuka pendapat, baik secara individual maupun melalui pertemuan formal di kantor desa.
Komunikasi dan interaksi cendrung linear dan memposisikan pemuka pendapat sebagai orang yang harus diikuti anjurannya.
2.2. Sumber informasi perdagangan desa
Dalam bidang perdagangan desa yang kekuatan industri, munculnya peluang baru untuk melakukan usaha-usaha yang sebelumnya kurang di kenal di disa.
3.       Politik pedesaan dalam kutub kursif dan reformasi
3.1. Kekuatan politik kekuasaan local
Kekuasaan dalam menjalankan pemerintahan setempat yang dimiliki kepala desa, berubah sejalan dengan dinamika politik nasional. Peran pemuka pendapat dalam penguasaan informasi tentang politik local, mengalami pergeseran, sejalan dengan dinamika pemerintahan desa yang terpengaruh oleh politik nasional.
Pemuka pendapat memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam komunikasi yang interraktif sebagai tujuan mencapai hasrat hidup baru dalam bidang politik lokal.
3.2. Pemilihan umum, dari partisipasi procedural ke substansial
Pembicaraan tentang kekuasaan politik di desa dan orientasi partai menjelang pemilihan umum bebas dan tidak tergantung pengarahan ataupun pesan yang dikemukakn pendapat desa. Masyarakat desa bebas menentukan pilihan partai.

KOMUNIKASI POLITIK DALAM GEJOLAK INDUSTRI
1.       Tantangan pelembagaan sosial budaya dalam komunikasi
Karekteristik masyarakat primer yang lebih mengandalkan hubungan berdasarkan nilai bersama, bergeser menjadi komunitas yang banyak menilai hubungan dengan faktor ekonomis.
1.1. Mempertahankan nilai sosial masyarakat
Kehidupan sosial di desa yang tidak lepas dari hubungan kekerabatan yang erat dapat menjadi pudar ketika masyarakat cendrung untukn mengunggulkan nilai material disbanding semangat kekerabatan. Tetapi ketika pabrik di wilayah penelitian juga mengalami masa suram dalam krisis ekonomi, masyarakat berupaya untuk memehami kembali nilai sosial kehidupan masyarakat.
1.2. Informasi budaya sebagai basis komunikasi masyarakat
Komunikasi politik yang sarat dengan tuntutan kebebasan informasi, mempengaruhi pula kebebasan berekspresi  dalam kebudayaan dan kesenian tradisional. Tidak ada lagi pengendalian terhadap seni tradisional. Dan masyarakat juga semakin masyrakat memiliki pilihan untuk kesenangannya pada semua jenis kesenian termasuk yang popular.
2.       Pasang surut perekonomian desa
2.1. Bertahan dengan informasi pertanian
Siklus pertanian tradisional antara lain meliputi pengerjaan sawah, membuat persemaian, menanam, pemeliharaan tanaman, penyiagaan dan memanen. Semua persoalan dari penggunaan alat, tenaga binatang  dan siklus dalam produktivitas padi tidak terlepas dari saling berbagi informasi dan membicarakanya dengan pemuka pendapat disamping itu bertubi tubi pula pesan pemerintah kepada petani dalam pertemuan formal di desa.
2.2. Dilema perkembangan industri di pedesaan
Pada waktu lahan pertanian irigasi teknis berproduksi tidak tergantung pada musim, ikut tegusur oleh pembangunan pabrik, inilah awal dari redupnya desa sebagai salah satu sentra penghasilan beras. Dipihak lain symbol modernisasi tumbuh dengan pesat seperti pabrik, pemukiman kelas menegah atas, tempat rekreasi komersial, peternakan dan perkebunan yang dikelola dengan cara modern.
2.3. Perdagangan desa sebagai pendamping kehidupan desa
Perdagangan desa, dalam situasi desa pertanian, bermula dari usaha mendukung produktivitas pertanian ketika sector ini mendominasi kehidupan masyarakat. Perekonomian desa sebenarnya tidak sepenuhnya merubah ekonomi pertanian.
3.       Diawali potret buram politik pedesaan
Politik di pedesaan secara khusus partai politik yang di dukung atau memberikan dukungan kepada birokrasi Negara, mempengaruhi semua bentuk kebijakan public dari tingkat pusat sampai ke pedesaan. Politisasi desa oleh partai yang berkuasa sangat menonjo dan bertolak belakang dengan depolitisasi yang dilakukan kekuasaan Negara terhadap penduduk desa.
3.1. Perjalanan demokritisasi kekuasaan lokal
Kekuasaan lokal dalam konteks ini adalah kekuasaan desa setempat yang dapat mengarahkan dan mempengaruhi masyarakatnya.
3.2. Partisipasi dalam pemilihan umum
Di lingkungan masyarakat tradisional yangbelum lazim menjalankan demokrasi, kekuasaan Negara lebih mudah untuk mengendalikan masyarakat untuk mendukung  kepentinganya. Komunitas masyarakat tradisonal tidak memiliki kemampuan atau kepercayaan untuk berargumentasi dengan kekuasaan Negara ketika terjadi ketidaksesuaian.

KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN OPINI
Dalam situasi yang kompleks, karekteristik masyarakat dan lingkungannya juga mengalami dinamika dalam pergeseran sikap dan prilaku. Dampak selanjutnya adlah pandangan masyarakat terhdapap pemuka pendapat mengalami perubahan dalam menetapkan criteria individual, isi pesan yang disampaikan dan pola hubungan antara pemuka pendapat dengan orang di dalamnya maupun di luar kelompoknya menjadi acuan untuk menilai sejauhmana pemuka pendapat memiliki kompetensi terhadap masalah yang dihadapi.
1.       Karakteristik yang mendukung kredebilitas peran pemuka pendapat
Sifat yang mendukung kredibilitas peran pemuka pendapat lebih banyak berhubungan dengan karekteristik individual yang ideal dalam berbagai situasi, seperti kesamaan nilai sosial danbudaya  dan kejujuran. Semua akan bermuara pada satu tuntutan kompetensi pemuka pendapat untuk lebih memperhatikan dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh warga desa secara musyawarah.
2.       Karekteristik yang menghambat kredebilitas peran pemuka pendapat
Karekteristik yang sangat menonjol sebagai faktor yang mengurangi kredebilitas pemuka pendapat adalah meninggalkan nilai sosial budaya, sifat familisme, tidak adaftif, tidak inovatif selalu melekat pada masyarakat desa. Tuntutan perubahan tidak dapat dipenuhi oleh pemuka pendapat juga memiliki kesamaan sifat dengan masyarakat yang cendrung lambat. Faktor ini dalam penilaian masyarakat bersifat negative.
Pola mekanisme dalam masyarakat cendrung menjadikan pemuka pendapat  bertindak klise, dengan meniru pemuka pendapat lain, sehingga antipasti untuk menangani masalah desa yang bekembang menjadi lambat.

SUMBER INFORMASI DAN POLA KOMUNIKASI
1.       Kecendrungan mencari sumber informasi yang dipercaya
Masyarakat desa untuk mencari informasi dalam berbagai situasi yang berubah, tidak mempersoalkan apakah pemuka pendapat tersebut mendukung industrilisasi atau menolak industrilisasi yang ada di desanya. Pembahasan di fokuskan pada kredibilitas peran pemuka pendapat sebagai sumber  informasi yang tidak selalu menjadi rujukan masyarakat desa. Sebab sejalan dengan situasi yang berubah, masyarakat memiliki sumber informasi lain seperti media massa dan sumber lain yang lebih dipercaya.
Di luar masalah sosial, informasi budaya, perekonomian dan politik pedesaan cendrung memanfaatkan berbagai sumber yang mudah ditemukan serta diakses oleh masyarakat desa. Pada intinya masyarakat desa akan mencari sumber informasi secara konvensional dari pemuka pendapat yang dipercaya, media massa sebagai pembanding, dan dari sumber lain yang individu maupun kelompok lain yang mempunyai pengaruh besar di lingkungan masyrakat.
2.       Pola komunikasi antara pemuka pendapat  dengan masyarakat
Penelahan terhadap pola komunikasi antara masyarakat desa dengan pemuka pendapat dalam situasi perubahan desa, manggambarkan berbagai akibat yang kompleks.
Pemuka pendapat yang menolak industry di desa mempunyai alas an yang sifatnya mempertahankan nilai sosial ekonomi pertanian di desa. Ikatan kosmis antara masyarakat dengan tanahnya harus dipertahankan dan tetap dijadikan faktor produksi yang sangat berarti bagi warga desa.
Tiap situasi menhasilkan pola komunikasi yang berbeda, kalupun sama dalam bentuk yang linear atau interaktif, tetapi setiap pola komunikasi yang dilakukan oleh pemuka pendapat dengan masyarakat sebagai khalayaknya, sebenarnya dilengkapi puladengan karekteristik tertentu yang menunjukan posisinya dalam kelompok dan gaya komunikasi yang dilakukan.
Menurut lerner (1983),bahwa “pendapat umum yang berbeda – beda terhadap suatu opini adalah pertanda adanya modernisasi” setidaknya modernisasi dalam perbaikan pola komunikasi yang telah berlangsung dengan pola otokratis menjadi demokratis.

KOMUNIKASI POLITIK PEMUKA PENDAPAT
1.       Karekteristik utama pemuka pendapat yang menolak industrialisasi
Terdapat sejumlah karekter spesifik yang mendukung ataupun mengurangi kredibilitas peran pemuka pendapat di lingkungan khalayaknya. Diantara sejumlah karekter tersebut, masyarakat memiliki kecendrungan menetapkan salah satu karekter pemuka pendapat yang menonjol sebagai faktor yang mendukung dan menghambat kredibilitas perannya.
Pemuka pendapat memiliki sejumlah atribut yang membedakan dengan oorang lain dari komunitasnya yaitu status sosial ekonomi yang lebih tinggi dan memiliki hubungan dengan orang di luar komunitasnnya.
1.1. Masalah sosial dan budaya
Pemuka pendapat yang menolak industrilisasi di desa, dalam menghadapi masalah sosial umumnya mengandalkan kesamaan nilai dengan masyarakat sebagai khalaynya dalam berbagai situasi desa. Tetapi faktor yang menghambat adalah sifat oteriter pada masa pemerintahan.
1.2. Masalah perekonomian desa
Keahlian di bidang pertanian tidak luntur oleh perkembangan desa. Di sisi lain sifat yang menunjukan kelambanan, tidak inovatif, dan tidak adaptif menunjukan karekteristik asli dari masyarakat tradisional.
1.3. Masalah politik pedesaan
Dalam era kebebasan berpolitik, walaupun pemuka pendapat bersifat demokratis tetapi hubungan yang kuat dengan partai politik sering mengakibatkan komunitas dengan khalayak tidak bebas lagi. Kekecewaan sering muncul ketika pemuka pendapat lebih sibuk dengan urusan propaganda dan kampanye partai politik yang cendrung melupakan khalayaknya.
2.       Karakteristik utama pemuka pendapat yang mendukung industrilisasi
Pemuka pendapat yang mendukung industrilisasi di desa umunya menjalin hubungan dengan pemerintah dan pemilik modal dengan baik. Mengingat posisi tersebut, pemuka pendapat berperan pula menjadi agen pembahuruan. Dalam posisinya sebagai tokoh masyarakat, dia juga harus berhadapan dengan system sosial yang juga menjadi komunitasnnya.
2.1. Masalah sosial dan budaya
Upaya untuk memodernisasi dengan industrilisasi meminggirkan tradisi setempat, tetapi dengan pengaturan yang berlebihan dan tidak terfokus pada problem masyarakat desa, tetapi lebih dititik beratkan kepada perlindungan industry, maka berakibat munculnya suasana ketidakpastian  di desa yang terbukti menimbulkan berbagai konflik internal.
2.2. Masalah perekonomian desa
Kompetensi dihadapkan pada perilaku yang otoriter dalam pertanian, ternyata masyarakat masih mampu menerimanya, namun dalam setting industrilisasi yang berkembang di desa, sifat positif sebagai orang yang inovatif, harus dibandingkan dengan karekteristik yang selalu mengatur dan mengontrol yang tidak disukai masyarakat.
2.3. Masalah politik pedesaan
Komunikasi pedesaan dalam kehidupan politik tidak menampilkan lagi unsure refresif dengan pola top-down, masyarakat berbicara apa adanya, terbuka dan semakin jarang komunikasi yang dipengaruhi oleh jarak kekuasaan, bahkan sering pula komunikasi anatara masyarakat dengan pengusaha diseingin dengan ancaman untuk menggunakan massa dalam mengatasi persoalan.
3.       Perubahan kredebilitas peran pemuka pendapat
Kredebilitas pemuka pendapat sangat tergantung dari karekteristik individual, kepasitas penguasaan masalah, isi pesan yang disampaikan,   hubungan dengan kelompok kepentingan yang dominan, peran sumber informasi alternative yang muncul dalam era kebebasan memperoleh informasi.
4.       Ikatan pola komunikasi dengan kelayakan kredibilitas
Pola komunikasi yang dilakukan antara pemuka pendapat dengan masyarakat desa menghasilkan penilaian terhadap kelayakkan kredibiltas yang dimiliki oleh pemuka pendapat.
4.1. Kerenggangan hubungan pemuka pendapat dengan industri di pedesaan
Pola komunikasi linear dalam masalah sosial dan budaya pada massa pertanian dikategorikan layak oleh masyarakat desa, karena lebih focus pada kesamaan nilai. Demikian juga yang terjadi dengan masalha pertanian, pemuka pendapat tetap dinilai layak karena keahliyanya yang diakui di lingkungan desa.
4.2. Merapat pada kekuatan pabrik
Pemuka pendapat yang memiliki kuasaan di desa mengingnginkan industrilisasi dilakukan, tetapi banyak masyarakat yang tidak menginginkannya karna dianggap menguntungkan pihak tertentu, walaupun ada efek postif yang dihasilkan dari pendirian sebuah pabrik yang ada di desa.

HARAPAN TERHADAP DEMOKRATISASI KOMUNIKASI
1.       Eksistensi pemuka pendapat sebagai elite dalam masyarakat
Sumber informasi sebagai rujukan masyarakat dalam membicarakan masalah yang dihadapi dan keadaan di sekitarnya pada berbagai situasi desa, dalam bingkai demokritisasi komunikasi, adalah pemuka pendapat sebagai elite pedesaan atatupun entititas penyebar pesan lain, yang memiliki kejelasan dan kebenaran pesan, kesesuaian dengan kepentingan masyarakat desa.
Pemuka pendapat sebagai elite dalam masyarakat, media massa dan sumber informasi lain, sudah selayaknya jika berupaya menjaga lingkungan sosial pedesaan, memposisikan sebagai sumber informasi dengan manyampaikan kebenaran pesan.
Disamping itu pemuka pendapat harus menghlangkan faktor yang mengurangi kredibiltas peran.
2.       Harapan munculnya penelitian kajian lain
Penelitian dalam topic komunikasi antarbudaya pada situasi perubahan di pedesaan. Mencermati munculnya industrilisasi yang membawa dampak keanekaragaman etnik, maka cukup menarik jika dilakukan kajian lebih mendalam tentang pola interaksi dan komunikasi diantara masyarakat desa yang berlainan etnik dalam situasi perbedaan nilai sosial budaya di satu piihak, dan kepentingan material untuk hidup layak dalam konteks industrilisasi di pedesaan di pihak lainnya. 

Terima kasih telah membaca artikel saya mengenai Resume Buku Komunikasi Politik & Makalah Komunikasi Politik (Full BAB/Pembahasan)
Tag : Artikel, Makalah
0 Komentar untuk "Resume Buku Komunikasi Politik & Makalah Komunikasi Politik (Full BAB/Pembahasan)"

Back To Top